Sabtu, 14 Desember 2013

PENA MAYA

Inilah Alasan, Manusia hanya bisa Menggunakan 10% Kapasitas Otaknya….

Pernahkah kita memikirkan bahwa saat ini kita berada dalam cerita tentang dunia yang sedang dituliskan dalam buku? Saat kita menulis suatu cerita dalam buku, kita tidak menyadari bahwa besar kemungkinan tokoh yang ada dalam buku tersebut juga seperti keadaan kita saat ini.
Setiap detik banyak kisah tertuliskan dalam lembaran buku yang disebut waktu. Bisa terjadi bahwa Tuhan yang ada dalam pikiran kita merupakan seprang tokoh fiksi. Namun sesungguhnya Dia yang sedang menuliskan cerita alam semesta ini. Inilah sebabnya sesungguhnya tidak ada yang hilang di semesta ini.
Alam semesta bagaikan perpustakaan yang penuh dengan buku cerita kehidupan setiap orang. Dari saat lahir sampai mati merupakan satu file cerita kehidupannya. File kehidupan ini tersimpan dalam suatu memori dalam otak kita saat ini. Besar kemungkinan ini yang menyebabkan kita saaat hidup ini hanya menggunakan kirang lebih hanya 10 % kapasitas memori otak yang kita miliki.
Kurang lebih sebesar 90% kapasitas memori otak kita digunakan untuk menyimpan file kehidupan kita. Mengapa demikian? Karena rekaman kehidupan kita tidak bakal hilang. Setiap pikiran kita bekerja, ia bervibrasi dalam bentuk gelombang. Setiap gelombang pikiran kita terpancar ke semesta dan direkam. Rekaman setiap orang tidak bakal sama karena pikiran orang per orang unik adanya.
Bisa dibayangkan bahwa dengan pola pikiran yang unik, setiap orang telah menyimpan memori pengalaman kehidupan dengan sendirinya. Dan ini bagaikan kita sekarang menyimpan file surat atau dokumen dalam hardisk komputer kita. Zaman dahulu ketika komputer belum ada, sulit menjelaskan cara penyimpanan file Tuhan ini. Tetapi sekarang berbeda. Sangat lebih mudah memberikan gambaran untuk me-analogi  kan cara penyimpanan memori kehidupan kita.
Kita adalah bagian dari kehidupan yang dikenal 5000 - 6000 tahun yang lalu. Sangat besar kemungkinan sistem teknologi komputer juga sudah dikenal sebelum 5000 - 6000 tahun yang lalu. Kalau tidak bagaimana mungkin kita bisa menciptakan komputer saat ini? Bukankah inspirasi seseorang juga berasal dari alam semesta yang ada dalam diri kita. Semua inspirasi yang saat ini kita kenal seperti wujud kapal terbang dari burung. Besar kemungkinan atau hampir dapat dipastikan mereka yang bisa menciptakan pesawat terbang sudah memiliki rekaman DNA tentang pesawat terbang. Ia tinggal menemukan kembali.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Raja Sulaiman: Nothing is new under the sun. Semua hanya pengulangan. Tidak ada sesuatu yang baru.
Tuhan sedang menuliskan cerita kehidupan alam raya. Jika kita mau tahu keutuhan ceritanya, selaraskan pola pikir dengan getaran semesta. Hilangkan ego manusia yang menjadikan manusia terbatas untuk berhubungan dengan semesta…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar